Monday, December 2, 2013

Istilah tentang Android photograpy

Istilah Android Photography


Istilah dalam dunia fotografi,

  • Angle of View
Sudut pandang dalam pengambilan objek foto. Rentang sudut cahaya refraksi oleh exit pupil ke permukaan bidang fokal.
  • Aperture
Bukaan diafragma; alat yg mengatur seberapa besar cahaya yang masuk kedalam kamera di lensa.
 

  • Available light
cahaya yang ada

  • Aturan Sepertiga
Aturan yang menempatkan objek pada sepertiga atas dalam foto Untuk foto potret personal, coba tempatkan wajah subjek foto di pojok kanan atas atau pojok kiri atas pada LCD/viewfinder
  • AutoFocus
Focus otomatis; focus lensa yang bekerja otomatis dalam waktu yg relatif cepat (tergantung dari lensa dan kondisi pencahayaan)
  • Back focus
Focus dibelakang objek


  • Back light
pencahayaan yang berasal dari belakang objek foto
  • Blitz/Speedlight/Flash
alat bantu dalam pemotretan yang memancarkan sinar secara cepat untuk memberi pencahayaan ke objek.
 

  • Bracketing
Menaikkan ato menurunkan ukuran pencahayaan pada pemotretan untuk memperoleh pencahayaan yg tepat.
  • BOKEH/Selective Focus
bidang blur/out of focus. merupakan hasil dari Depth of Field.

Teknik fotografi yang membuyarkan objek pada foto. Ada yang disebut objek depan dan objek belakang. Pada selektif fokus, foto akan mem-blur-kan objek depan atau objek belakang. Jika kedua objek blur maka foto dikatakan blur. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatur fokus secara manual dan objek depan harus dekat dengan lensa kamera.

  • Bounce
Efek pencahayaan terhadap objek foto dari speedlight yang dipantulkan ke atas/samping/bawah.
 

  • CA ato Chromatic Abberation
Istilah CA ini kalo di fotografi dihubungkan dengan warna biru ke ungu-unguan di sekitar suatu objek. CA disebabkan oleh lensa yang punya refractive index yang berbeda di setiap light wavelengths. Semakin complex design lensa, semakin mungkin CA ini buat terjadi. Bisa diliat dari lensa zoom dan superzoom atau lensa wide bakal punya CA yang lebih parah daripada lensa prime.

Makanya lensa yang mahal akan pake UD (Ultra low Dispersion) glass buat mengurangi CA ini. Sedangkan sigma pake elemen lensa yang bernama APO, Achromatic

  • Colourmeter
alat untuk mengukur atau menghitung temperature warna.
  • Croping
memotong bagian atau sisi tertentu dari bidang foto.
  • Diafragma/Aperture
Komponen dari lensa yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke kamera. Bukaan diafragma dinyatakan dalam f/x, dimana x adalah angka yang tertera pada kamera. Semakin tinggi angka bukaan diafragma maka hasil foto akan semakin gelap. Nilai shutter speed dan aperture berbanding lurus namun berbanding terbalik dengan angka yang tampak pada kamera. Jika salah satu nilai kita atur maka nilai yang lainnya akan menyesuaikan untuk menjadi lebih kecil/besar.
  • Depth of Field
lebar bidang fokus; ruang tajam; boleh dikata sebuah ruang di depan kamera, dmana objek yang berada ddlmnya mempunyai ketajaman tertentu.
  • Exposure
Hasil pengaturan bukaan diafragma dan shutter speed yang menentukan pencahayaan objek.


  • Fill in
melunakkan bayangan pada objek foto.
  • Filter
terbuat dari sistem optik yang dipasang pada bagian depan lensa.
  • Fish eye lens
lensa sudut lebar dengan ukuran 16mm ke bawah.
  • Fluorite
bahan yang bisa digunakan untuk menjadi lensa..karena memiliki karakteristik dispersi cahaya yang sangat rendah (efek pelangi)..


  • Focus
Focus adalah titik api , titik tempat pertemuan cahaya melalui lensa; ketajaman lensa melalui view finder.
  • Freezing
Teknik memotret yang membuat gerak objek seolah-olah terhenti. Caranya dengan membuat shutter speed diatas 1/125 detik atau lebih cepat dari pergerakan objek yang kita potret. Teknik freezing juga dikenal sebagai teknik high speed photography karena teknik ini membutuhkan kecepatan rana yang tinggi


  • Front focus
focus di depan objek
  • Front light
pencahayaan dari depan.
  • Fungsi Cahaya
Dalam fotografi ada beberapa macam fungsi cahaya yaitu sebagai berikut:

1.Menerangi objek

•Cahaya lampu

•Cahaya matahari

2.Menghentikan gerak

•Lampu flash

3.Untuk melihat objek,memfokuskan objek,dan memotret (mengambil gambar)

4. Menginformasikan tentang objek

5. Memberi rasa dan gaya



  • Grainy
kalo di film : butiran lapisan emulsi film. Butiran dalam film akan tampak sebagai titik2 dalam hasil cetak foto.

kalo di digital : butiran yg muncul karena menaikkan sensitifitas cahaya pada sensor.


  • High key
Cara memotret yang mana kebanyakan putih ato bercahaya pada image.
  • ISO / ASA
International Standarts Organization, dulunya di kenal dengan nama ASA(American Standarts Association) ato DIN(Deutsche Industrie Norm) merupakan standard umum yang digunakan untuk ukuran kepekaan terhadap cahaya.

Tingkat sensitivitas pada sensor / film dalam merekam cahaya. Semakin tinggi nilai ISO, semakin banyak cahaya yang dapat terekam oleh sensor. Pada kondisi kurang cahaya, umumnya fotografer harus memasang shutter speed tinggi (angka di kamera kecil) dan WAJIB memakai tripod agar hasil foto tidak blur. Akan tetapi, jika tidak membawa tripod maka ISO harus dipasang setinggi mungkin untuk mem-backup shutter speed. Konsekuensinya, foto akan memiliki noise yang tinggi karena ISO tinggi tadi.

  • Kartu Memori
Tempat menyimpan data foto digital. Bisa berupa CF (Compact Flash), Microdrive, SD (Secure Digital), SDHC (SD High Capacity), atau MMC. Dalam memilih kartu memori, pilih sesuai kebutuhan. Pada android biasanya menggunakan MicroSD. Jika kita lebih memilih format RAW dibandingkan JPEG, pilih yang berkapasitas tinggi dan kecepatan menulisnya besar. Hal ini dikarenakan format RAW memiliki jumlah piksel dan ukuran file yang lebih besar
  • Komposisi
Komposisi adalah suatu gabungan antara CAHAYA, LINGKUNGAN, BACKGROUND, SPEED, DIAFRAGMA, WAKTU, BENTUK, WARNA, GARIS  dan TEKSTUR yang menjadi suatu GAMBAR ataupun SENI yang dimana dapat Menggambarkan suatu MAKNA maupun PESAN di dalamnya.


  • Lensa
Lensa yaitu suatu alat yang berfungsi melihat  objek atau gambar yang dapat mendekatkan   objek dan memberi fokus terhadap benda yang di tangkap,dan menghasilkan gambar.
  • Levitasi
Teknik foto yang membuat object foto tampak seolah melayang tanpa menggunakan alat bantu, teknik ini biasa menggunakan fitur bursh shot dan memilih yang terbaik. Teknik levitasi dapat juga menggunakan teknik freezing. Berbeda dengan jump shot yang membuat object foto melompat bukan melayang.
  • Lightmeter
alat yang berfungsi untuk mengukur pencahayaan yang diperlukan untuk pemotretan.
  • Low-Key
teknik pemotretan yang kebalikan dari High Key sehingga didominasi oleh warna hitam.
  • Noise
bintik2 warna yang gak beraturan biasanya gara2 kalo sensor sebuah kamera digital lagi diset di high ISO.. ini dikarenakan pada posisi high iso, sensor itu menyerap lebih banyak listrik, sehingga dapat mengakibatkan panas, akhirnya hasil analog yg diubah ke digital tidak sempurna dan biasanya sensor CCD butuh listrik lebih banyak daripada sensor CMOS jadinya CCD lebih banyak noise, tapi di low sensitivity, CCD menang kualitas, karena pemrosesan analog menjadi data digital bisa dilakukan lebih banyak di CCD.
  • Shutter Speed
pengaturan kecepatan tutup "jendela" kamera dalam menangkap pencahayaan yang masuk.
  • Over Exposure
Pemotretan dengan cahaya yang berlebihan sehingga menimbulkan efek terlalu terang.
  • Panning
Teknik memotret yang memberi kesan bergerak pada objek. Caranya dengan membuat shutter speed dibawah 1/125 detik kemudian mengatur fokus objek dan menekan shutter sambil mengikuti arah gerak objek
  • Red Eye
Efek titik merah pada mata objek karena pantulan lampu kilat. Efek tersebut yang terjadi jika memotret manusia di tempat gelap dan memakai flash secara tiba-tiba. Hasil foto menunjukkan mata yang merah, dapat diatasi dengan fitur Red-Eye Reduction pada software editing foto atau memakai Pre-Flash sebelum memotret
  • Reflektor
alat bantu pada pemotretan yang berfungsi memantulkan cahaya.
  • Self timer
Alat hitung mundur yang tersedia di kamera.
  • Shadow
bidang gelap (bayangan mah arti di kamusnya..)

  • Side Light
pencahayaan yang berasal dari samping objek foto
  • Tripod
Penyangga kamera yang berbentuk kaki tiga. Beberapa android device mempunyai aksesoris tripod yang terjual terpisah.
  • Under Exposure
Image kurang cahaya.
  •  Zooming
Teknik memotret dengan cara mengatur fokus objek. Zoom seperti layaknya pada camera digital yaitu memperbesar atau memperkecil jarak dengan obyek potret


Beberapa hal yang harus diperhatikan:

1.Megapixel = Kualitas

    Megapixel adalah satuan resolusi sensor, dan memang nilai ini merupakan hal pertama yang disebut pada setiap spesifikasi kamera. Pada suatu masa, memang produsen saling mengadu nilai megapixel tertinggi. Namun, jika ada yang mengatakan, “Android ini dilengkapi Kamera dengan 5 megapixel, kamera pada android itu hanya 3 megapixel” maka Anda perlu waspada.

    Sebenarnya tidak salah jika dibilang megapixel memengaruhi kualitas, tetapi harus dalam skala besar. Megapixel mencakup luas sensor. Karena itu, untuk mendapatkan detail yang 2x lebih baik secara teori Anda membutuhkan nilai megapixel yang 4x lebih besar. Misal sebelumnya 5 megapixel, Anda membutuhkan 20 megapixel. Ini berlaku untuk kamera dengan tipe yang sekelas.

    Jadi, apa memang Anda membutuhkan extra 2 megapixel pada foto Anda? Kemungkinan besar jawabannya “Tidak”. Kamera pada android terkini rata-rata memiliki 3 megapixel bahkan ada yang 5 megapixel, sementara android kelas atas memiliki 8-10 megapixel. Kedua nilai ini sudah sangat tinggi dan extra 2 megapixel tidak akan memberikan perbedaan yang signifikan

2.ISO atau ASA

    Apakah ISO? Temukan artinya pada bagian atas artikel ini. Setelah melewati fasa “Perang Megapixel”, produsen android menyertakan label kamera yang tertera akan ISO pada kamera android device itu, hal itu berarti kini memasuki fasa “Perang ISO”. ISO, yang merupakan satuan sensitivitas kamera, didorong sampai batas-batas tidak masuk akal. Salvo pertama dimulai oleh Nikon dengan D3S yang dapat memotret sampai ISO 102.400, sekitar 32x lipat lebih tinggi dari kamera normal. Semakin ke sini, semakin banyak kamera saku yang menjanjikan pemotretan sampai ISO 3200 atau ISO 6400.

    Memang Anda dapat mengubah ke angka yang lebih tinggi, tetapi bukan berarti kamera akan memberikan hasil bagus.

3.Beberapa fitur anti shake pada aplikasi kamera android


        Image Stabilizer, Vibration Reduction, SteadyShot. Itu adalah julukan sebagian produsen untuk sebuah sistem serupa: peredam getar. Peredam getar meredam goncangan tangan Anda sehingga memberikan hasil tajam. Feature ini dapat dibilang wajib dimiliki jika Anda ingin menggunakan lensa tele karena saat menggunakan lensa tersebut setiap gerakan kecil berpengaruh berkali lipat. Dan semua sistem peredam getar pada aplikasi kamera dapat bekerja dengan baik.

    Namun, Anda perlu ingat bahwa sistem tersebut tidak meredam gerakan subjek sehingga sebaik-baiknya teknologi yang ada pada kamera, Anda masih perlu belajar bagaimana memaksimalkannya. Dengan membeli android dengan kamera yang lebih mahal, bukan berarti foto Anda tidak akan gagal.

    
4.Brand pada lensa camera

    Masih ingatkah anda pada produsen handphone dengan merk N*ki*, beberapa darinya mengunakan lensa Carl-Zeiss pada kamera handphonenya. Carl-Zeiss, Leica, Schneider-Kreuznach. Ini adalah beberapa merek Jerman yang sukses merambah ke era digital. Banyak merek Jerman menikmati posisi sebagai merek premium saat fotografi film (analog), tetapi gagal bersaing dengan perkembangan teknologi Jepang di era digital. Lalu, yang sukses berarti produknya bagus dong? Satu hal yang perlu Anda ketahui, rahasia kesuksesan merek Jerman di era digital adalah dengan bekerja sama dengan produsen Jepang. Beberapa merek Jerman bahkan tidak lagi memasarkan, hanya menerima royalti dari produsen Asia sehingga produk mereka dapat dipasarkan dengan merek Jerman. Taktik pemasaran seperti ini terbukti efektif, tetapi Anda jangan menilai sebuah kamera lebih baik hanya karena ada merek Jerman tercantum padanya.

No comments:

Post a Comment